Rabu, 19 Agustus 2015

BUKAN LAGI PANTANGAN, BEKERJA DI LUAR GELAR AKADEMIK


BUKAN LAGI PANTANGAN, BEKERJA DI LUAR GELAR AKADEMIK*


Menganggur setelah lulus kuliah? Ohh, Tidak!!!
Seringkali nasib seperti itu dialami oleh sarjanawan/wati seusai kelulusan. Sejatinya menganggur bukan suatu pilihan bagi fresh graduate. Dinyatakan lulus kuliah, harapannya langsung mendapatkan pekerjaan layak, lembaga pekerjaan bonafide dan bergaji tinggi. Akan tetapi, bagaimana kalau hal itu tidak sesuai ekspektasinya? Alias seusai kelulusan menjadi pengacara, pengangguran banyak acara. Pastinya banyak cara yang dilakukan sarjanawan untuk menyikapinya. Sebab stereotip yang ada di masyarakat, sarjana menganggur adalah aib! Aib yang dijulukan kepada sarjanawan itu sendiri, keluarga ataupun kampusnya. Wajar saja seribu alasan dijadikan alibi ketika ditanya, “Sudah lulus kok belum kerja?”
Stereotip seperti itu bisa hilang di masyarakat, bilamana tahu dan mau menyadari peliknya polemik yang ada di dunia pekerjaan. Saat proses perekrutan tenaga kerja, lembaga pekerjaan tidak akan begitu mudahnya menerima pelamar. Pastinya banyak syarat dan pertimbangan yang dijadikan alasan lembaga untuk memperkerjakan pelamar. Entah mulai lengkap tidaknya berkas administrasi pelamar, etos kerja dan perilaku pelamar yang tidak koheren dengan visi-misi lembaga, ataupun pengalaman minim dan tidak mempunyai skill di bidang pekerjaan yang dilamar. Seringkali polemic inilah yang menjadikan alasan kenapa lembaga pekerjaan sulit menerima tenaga kerja baru, sehingga menyebabkan sarjanawan menganggur seusai kelulusan.
Jika demikian, lalu bagaimana solusi cerdasnya? Niat, nekat, selalu berdoa dan percaya diri dengan skill yang ada di dalam diri. Kesampingkan dulu niatan bekerja sesuai gelar yang diraih. Dengan kemampuan skill diri, sarjanawan bisa melamar pekerjaan di luar gelar akademik. Karena pada dasarnya masing-masing lembaga perusahaan tidak selalu pakem dengan gelar akademik ketika memperkerjakan tenaga baru. Jurusan perkuliahan tidak dipermasalahkan, asalkan memiliki skill dan semangat progres tinggi terhadap tanggung jawab pekerjaan yang akan diemban.
Sebagaimana PT Swevel Universal Media, salah satu perusahaan yang menerapkan prinsip perekrutan tenaga kerja tidak harus sesuai dengan gelar akademik. “Bagi perusahaan kami gelar akademik bukan masalah, terpenting memiliki bakat sesuai misi perusahaan.” Diutarakan Rika, selaku HRD PT Swevel Universal Media. Rika juga menambahkan penyebab banyaknya fresh graduate mengagur dan gagal untuk mendapatkan pekerjaan, juga disebabkan factor kurangnya wawasan pelamar di bidang pekerjaan yang akan diambil. Wajar saja bila selama mengikuti proses pelamaran pekerjaan banyak lembaga yang tidak menerimanya. Untuk itu disarankan Rika untuk memperbanyak relasi dan wawasan tentang dunia pekerjaan terutama yang sesuai dengan skill yang dimiliki.
Sudah sewajarnya ketika sarjanawan duduk di bangku perkuliahaan tidak hanya focus terhadap tugas kuliah. Memperkaya pengetahuan sedini mungkin berkaitan pekerjaan yang akan diambil setelah lulus kuliah, akan menjadikan sarjanawan lebih siap dan tertantang ketika menghadapi dunia pekerjaan. Tidak aka nada lagi wacana menganggur setelah lulus kuliah. Hal ini seperti apa yang diungkapkan Gita, seorang fresh graduate akuntansi UGM yang diwawancarai tim redaksi saat menunggu konsultasi pekerjaan di kantor ECC UGM. Bagi Gita memang mencari pekerjaan sesuai gelar akademik cukuplah sulit, namun kemudian tidak menjadikan alasan pelamar untuk mau mencoba melamar pekerjaan di luar dunia akademiknya. Asal pelamar mampu untuk menjalaninya, kenapa tidak dicoba. Sukses tidaknya seseorang dalam dunia pekerjaan bukan dilihat dari pangkat, gaji besar, perusahaan bonafide, akan tetapi dari bahagia tidaknya ketika menerima target pekerjaan yang harus diselesaikan sesuai deadline, entah sesulit apapun target yang harus diselesaikan.
Apapun jenis pekerjaan seseorang, asalkan sesuai dengan skill dan mau menghadapi tantangannya akan jauh lebih professional dibandingkan pekerjaan yang berjabatan tinggi tetapi tidak berbakat mengembannya. Bekerja tidak harus berkerja di lembaga orang lain. Mampu menciptakan lahan pekerjaan sendiri malah wujud dari apresiasi akan bakat diri. Untuk itu, didalam mencari pekerjaan tidak harus sesuai gelar akademik yang diraih. Bekerja sesuai skill jauh lebih menantang, motivasi kerja semakin membara dan pastinya bakat akan semakin terasah. Dijamin tidak akan ada lagi wacana menganggur seusai kelulusan.