ANTROPOSENTRISME KAPITALIS
TERHADAP ALAM DAN PEREMPUAN TANAH TABU:
PERSPEKTIF EKOFEMINISME
#Judul Penelitian:
"Antroposentrisme Kapitalis Terhadap Alam dan Perempuan Tanah Tabu"
#Pertanyaan Penelitian:
- Bagaimana karakter antroposentrisme kapitalis terhadap alam Tanah Tabu dari perspektif ekofeminisme?
- Bagaimana ekofeminisme memosisikan tokoh perempuan Tanah Tabu?
- Mengapa tokoh perempuan dihadirkan pengarang sebagai pelaku perlawanan antroposentris?
- Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian ini merupakan asumsi jawaban sementara atas tiga
pertanyaan penelitian yang sudah dirumuskan. Pada pertanyaan
pertama, bagaimana karakter antroposentrisme kapitalis terhadap
alam Tanah Tabu dari perspektif ekofeminisme. Dari
pertanyaan pertama, didapatkan asumsi jawaban bahwa perilaku
antroposentrisme kapitalis yang opresif, berusaha mengebiri paham
konservatif suku Dani melalui reduksionis ilmu pengetahuan modern,
dan mengambil alih kekuasaan SDA Lembah Baliem atas nama perorangan
serta membangun kawasan industry modern mengakibatkan alam Lembah
Baliem berada pada ujung kepunahan.
Pertanyaan kedua, bagaimana ekofeminisme memosisikan tokoh
perempuan Tanah Tabu. Asumsi jawaban yang didapatkan bahwa
kehidupan tokoh perempuan Tanah Tabu yang bergantung dengan
alam, mengakibatkan dirinya menjadi korban sekaligus pelaku
perlawanan antroposentrisme kapitalis Freeport.
Pertanyaan ketiga, mengapa tokoh perempuan dihadirkan
pengarang sebagai pelaku perlawanan antroposentris. Asumsi jawaban
yang didapat bahwa kedomestikan tokoh perempuan Tanah Tabu dalam
hal bertani dan berdagang atau sebagai tulang punggung keluarga,
secara tidak langsung akan melakukan perlawanan ketika alam Lembah
Baliem tidak lagi bereproduksi lagi.
- Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri variable bebas dan variable terikat.
Varibel bebas dalam penelitian ini terdiri dari dua poin. Variable
bebas pertama adalah kerangka konseptual antroposentrisme
kapitalis yang superioritas atas alam, melanggengkan proyek
pembangunan kapitalis, berpondasikan ilmu pengetahuan modern yang
reduksionis telah mengakibatkan alam sebagaimana objek jajahan serta
menempatkan kaum perempuan dalam wilayah kemiskinan dari alamnya.
Variabel bebas kedua adalah terjadinya antroposentris alam
menyebabkan dualisme peran kaum perempuan, sebagai korban dan pelaku
perlawanan. Oleh karena itu, menjadikan kaum perempuan memiliki peran
utama dalam menentang terjadinya antroposentrisme kapitalis terhadap
alamnya.
Sedangkan, variable terikat adalah tatanan alam Lembah Baliem
yang hancur dan tidak bereproduksi lagi serta bentuk-bentuk
ketimpangan sosial tokoh perempuan dalam Tanah Tabu.