Risalah 'Status' Facebook
|
Wall Facebook, akun milik Midun Aliassyah |
Kliping merupakan kegiatan mengumpulkan suatu objek dengan objek-objek lain ke dalam satu kumpulan/ wadah. Ya seperti itulah yang ingin saya lakukan di postingan kali ini. Saya ingin mencoba mengkliping status-status Facebook yang asli saya tulis atau status dari hasil pemikiran saya sendiri. Dalam artian ide, kata-perkata, jadilah kalimat dan paragraf merupakan hasil kreativitas saya sendiri.
Status-status Facebook yang akan saya kliping di laman blog ini, yakni status yang berkaitan tentang kegelisahan, ungkapan kegembiraan, ucapan selamat, atau bahkan gambaran di mana saya mengalami keadaan terpuruk! Pada intinya kolom status Facebook lah menjadi tempata pelampisan saya untuk mengunkapkan segala sesuatu apa yang saya rasa atau alami. Berikut status-status akun Facebook saya yang mulai saya kliping dari tahun 2011, 2012, dan 2013.
Semoga dengan adanya klipingan ini, status-status Facebook saya bisa abadi, sarana intropeksi diri, referensi masa depan. hehe............
"Bila
'Cantik itu Luka', aku tidak ingin tergesa-gesa bersuara dengan segala
pujian paling indah ketika kau melayangkan perpisahan.
Sebab itu
hanya akan membuatmu gundah saat di pembaringan tidur panjang.
Tunggulah, dan bersabar hati hingga kedatangan senja berulang seratus
kali.
Dan aku, sesegera mengeja suatu kata puitik pada epitafmu yang telah kusam, 'Cantik itu Suatu Berkah Buatmu!'"
25 Mei 2013
"Kepingan
Wajah Ibu; Sungguhpun kepingan itu berceceran di dasar samudera, pasti
aku akan menyelami dan menemukan kepingan-kepingan itu. Akan aku
rekatkan berwujud wajah Ibu...."
15 Mei 2013
"Ketika tahu akan Freeport, langsung terkonsep dibenak bagaimana kaya
rayanya alam Papua, dan teringat pula betapa pedihnya perjuangan hidup
rakyat disana yang terkisah dalam novel 'Tanah Tabu' karya Anindita S Thayf.
Papua lagi berduka, semoga dukamu tak berkepanjangan, dan
kesejahteraanmu menuai kenikmatan seperti saudara-saudaramu di pulau
lain......"
14 Mei 2013
"Ketika kawan sejawat saya asyik menyeduh karir dan gaji dari kerja keras mereka,
saya masih saja berkutat menjamahi teori yang semakin menyadarkan
kebodohan saya, ohh, semoga (mampu) bernasib baik seperti kawan sejawat,
#Saya bangga dengan nasib baik kalian, kawan......"
13 Mei 2013
"Menilik kembali pada sejarah,
betapa faktualnya, Agama selalu dimusuhi oleh para pemikir falak.
Dan karena itu, bila fobia terhadap agama-agama bermunculan, tidak perlu adanya kerisauan...."
13 Mei 2013
"Yai Tiada Umat, mendesah perihal kiamat, entah apa yang mau diperbuat,
sampai si sarung membalut tujuh-belasan jimat, gondal-gandul;
perangainya bak monyet kalap kecebur empang, mlengos sini-sana-situ,
eehh, tak tahunya ternyata ia mencari imannya yang katanya dipinjam sama
calo maksiat!"
13 Mei 2013
"Tahukah
kau, aku purna mengeja atma, sekali mengintai letak pembaringanmu
terjamah setangkai mawar putih pada longgokmu, aku kedua, sebegitukah?
Masamnya kelu melibas kegagahan yang aku punya sekali-tigakali kau kata
setiap kita bersua pelbagai muslihat cinta, kau dan aku samahalnya anti
dengan itu, betapa picik dan sakit berkeyakinan akan hal itu, candu
abadi.
Tak urung aku mengurai derma pada epitafmu,
sesaat ekstase, bersimbah kenang yang beberapa pekan merajai
keabnormalanku, sekali lagi aku kilu aku mengingat kita pada pusara
waktu sama-sama mentelanjangi masa, dan kau tahu, aku yang tak berwarna
kau coba skemakan nirwana yang begitu bungah kesumba pada dadaku, lalu
kau mendurma pemanggil Tuhan, aku skeptis dan menahu begitukah caramu.
Tahukah kau, pada pusaramu ini aku merindu yang tak sanggup tertahan lagi....."
8 Mei 2013
"Tanya Malam,
:: Sahabat semasa kuliah sudah pada menikah, pastinya diimbangi pekerjaan menjamin, dan saya sangat bangga dengan jalan mereka,
sedangkan saya masih disini, disini, (sekali lagi) disini berpangku
dagu mengurai; 'seperti apa takdir jalan saya?', meniti harap tiada
menepi, entah pertemuan apa yang Kau janjikan dan menjanjikan itu, aku
terpatri.
Kesabaran menjadi lagu termanis, mengikis kepahitan upaya yang semakin menipis,
semoga, dunia imajiner yang berkesudahan, dan yakin...."
8 Mei 2013
""Buntu,
ngandat, mau dikemanakan lagi, ada sesuatu yang belum aku tahu dari
kamu, dan aku menjamin sesuatu yang belum aku tahu itu sesuatu
boombastis...."
6 Mei 2013
"Baru tahu kalau e-KTP dilarang untuk di fotokopi, sesuai surat edaran Mendagri (Gamawan Fauzi) Nomor 471.13/1826/SJ. Padahal tadi sore baru saja mengembangbiakkan itu kartu sampai beranak-pinak. Terus kalau begitu, kalau ada urusan administrasi yang mensyaratkan fotokopi KTP untuk dilampirkan gimane jadinya....."
6 Mei 2013
"Selangkah lebih tertinggal dari posisi teman, selamat jalan....."
5 Mei 2013
"Menyinggung persoalan agama sungguh sensitif sekali, sedikit mencoelpun bisa jadi dianggap pembangkang, bagaimana jadinya...."
4 Mei 2013
"Aku ingin tertawa di atas penderitaanmu sebagai pengarang.”
“Kenapa?”
“Kau tak ubahnya presiden dari negeri bualan.”
“Atas dasar apa kau menyamakanku?”
“Iya sama. Tak beda jauh. Sama-sama pandai berbual atas dasar eksistensi semata.”
“Lantas?”
"Haha, Tidak apa-apa sih, cuma aku semakin kasihan!"
4 Mei 2013
"Aku ingin kembali menuliskan tentang kamu, tapi tidak sebinal dulu.
Kamu memang penuh inspirasi, aku mengagumimu....."
29 April 2013
"Jika
benar, dunia dipenuhi kaum perempuan dibandingkan jumlah laki-laki,
seharusnya tidak ada lagi polemik patriarki, 10:1 begitu, otoritas dan
sentral.... hehe
#Merdeka, kartini-kartini masa kini......"
27 April 2013
"Mungkin
sebaiknya, melakukan penebusan terhadap tuntutan itu dengan sesuatu
yang tidak mengecewakan selayaknya lebih dari sekedar intimidasi....."
27 April 2013
"Bagi
saya, menulis realitas kehidupan yang dituangkan kedalam fiksi merupakan
profesi yang mahal. Karena tidak semua orang bisa berimajinasi sempurna
selain pengarang cerita. Bagaimana pengarang mampu membungkus luasnya
isi dunia hanya dalam satu, dua paragraf. Menulis adalah bekerja untuk
keabadian. Marilah kita membiasakan menulis dari hal sekecil apapun yang
terjadi di lingkungan sekitar kita."
22 April 2013
"Bagaimana saya selalu merindukan keajaiban datang, sebagaimana saya selalu meyakini bahwa Tuhan selalu ada buat saya....."
19 April 2013
"Sudahkah saya sejahtera di atas tanah kelahiran sendiri?
#SadarkahSaya......"
17 April 2013
“Aku ingin menyentuh surga diiringi rasa kesetiaan yang amat dalam aku pendam, walaupun itu terasa tak mungkin bagimu!”
13 April 2013
"Sudah waktunya untuk memulai, bukan?
Dari sisi mana, terserah, mainkan imajinasi masing-masing....."
5 April 2013
"Pengalaman, ya memaknainya sebagai pengalaman lebih arif, daripada dimaknai sebagai suatu kegagalan."
16 Maret 2013
"Klise:
Kuliah selesai, langsung harus dapat kerjaan, bergaji besar, nenteng BB
limited edition, beli mobil, & mobil itu sebagai indikator
kesuksesan!
Sayang, nasib seperti itu tidak berpihak pada saya."
23 Februari 2013
"Mukena bermotif surga, aku kenakan untuk Emak tercinta....."
23 Februari 2013
"Bunga tanah bencana, merekah di antara nyala dupa, menyerbak sedap kedurjaan pada sangkala pamor ukiran maha karya.
Entah karena apa, indra tak menyapa....."
13 Februari 2013
"POTRET: Kalau perempuan dilarang duduk
mekangkang saat dibonceng sepeda motor, apa mungkin alangkah baiknya
duduk 'jongkok' di atas jok!
Kan jadi gak kelihatan itu....."
3 Februari 2013
"Sesampai
aku singgah di ujung labirin itu, aku tak ingin berpaling untuk
mengintai jejak bayang yang mengundus berlawanan. Sebab aku tak ingin
purna sebelum sampai di titik kenyataan.... "
1 November 2012
"Aku mengargai kematian sebagaimana aku memindai masa...."
1 November 2012
"Pada masa,
Kaki berpijak tanah, tangan bergelantungan lembut menggiringi sayupan
angin, mata menggantung langit pada pusara yang tak terjangkau, akal
bermuslihat abstrak tentang apa, siapa aku, dan mengapa aku disini?
Selayaknya, aku berbuat memanusiawikan keadaan yang didogmakan."
19 Mei 2012
"BULAN BIRU-
menunggui dengan segenap harap, ditemani sepiring jenang gendol dan
segelas air kelapa muda yang dari tadi aku biarkan tergeletak tanpa
sesegera aku lahap. Sebuah ritual klasik, tentang pelayaran kisah. Aku
berbuat menunggui, melakoninya entah karena kepastian logika atau
skeptisisme terhadap keberuntungan.
Sayangnya, hal ini tidak membuat
jemu dan jera sebab keterasingan pudarnya malam. Bulan Biru, bagiku
sebuah sajian nostalgia berbalut sukma Wulan dan Kenanga."
6 Maret 2012
SEPENGGAL BULAN KABUNG
Wajah Bulan:
Sejak dulu.
Entah
kenapa, aku begitu suka dengan bulan. Kagum akan hasrat rupa.
Bingkai Jendela:
Menerawang
sambil membayang keterpautan antar logika, samar, andai...andai..., dan andai
aku serupa arjuna; pengantar cahaya pada sekeliling mata. Ahh, sendu di balik
terbukanya dunia.
Tilas Hujan:
Teringat,
yaa, masa lalu, dalam suram genang anugerah. Mengoyak nuraga, akan kezaliman
harga diri berbuah aib.
Mati atas
ingin, dan berharap takdir suratan.
Rupa Sembab:
Tepatnya,
benar-benar teringat, keelokan aksara yang terukir pada penanda hayat.
Setangkas hati, aku berseru, "Selamat menuai masamu!"
20 Februari 2012
"Tidak ingin selalu berlayar bersama kekalutan Samawi, cukup berlabuh di satu sisi dan karam di lautan darat."
13 Februari 2012
"Lembah itu semakin kerontang, jika aku tak menyetara dengan zat mineral!"
7 November 2011
"Bersama bibir merah itu, aku memberanikan diri untuk merekah dalam daya!"
6 November 2011
"...dan
kini kata tak meneguhkan, sebab Si Malaikat raja perakit diksi, ampuh
semahajana. Beralih merenggut kunci, frase, ditolak, lantas ke klausa,
hambar, dan...sampai di kalimat pasi. Ya, ini mampu menepis nyala, namun
sedikit, sejengkal saja. Mencoba membumbui dengan tanda kuasa,
sebelumnya bertanya, hingga melengkung tanda, mencoba seru, dan sekali
lagi menegak tanda. Lantas, haruskah koma untuk memisahkan suatu
rincian, tetap nihil, beralih ke titik, sebuah noktah. Bintik kecil
peneguh kunci kuasa. Atas dasar, lafal kembali terucap di balik 2 sisi
penting yang bertolak belakang. Dan kini, saya menyatakan sanggup,
merengkuh dan memapah asa. Terbuka saja, reinkarnasi."
2 November 2011