Nama : M. Badrus Solichin
NIM : 13/354061/PSA/07568 (Kelas B)
- Pengertian sastra lisan?
- Sastra lisan (Udin, 1996:1) adalah seperangkat pertunjukan penuturan lisan yang melibatkan penutur dan kalayak (audien) menurut tata cara dan tradisi pertunjukannya.
- Sastra lisan (Nisya, http://hairun-nisya.blogspot.com) adalah karya sastra yang beredar di masyarakat atau diwariskan secara turun-memurun dalam bentuk lisan.
Berdasarkan dua
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, sastra lisan merupakan
bentuk karya sastra berupa penuturan yang lahir dan mentradisi di
suatu masyarakat.
Contoh: Tembang
Macapat, Legenda Reog Ponorogo, Dongeng Sangkuriang.
- Pengertian sastra tulis?
- Sastra tulis (Sulastin Sutrisno, 1985) adalah sastra yang menggunakan media tulisan atau literal.
- Sastra tulis (KBBI, 2004) adalah sastra yang timbul setelah manusia mengenal tulisan.
Berdasarkan dua
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, sastra tulis merupakan
bentuk karya sastra berupa tulisan yang ditulis leluhur pada
prasasti, batu dinding gua, batu candi, kertas, atau buku.
Contoh: Ukiran
gambar atau simbol-simbol yang terdapat pada dinding candi Borobudur,
Prambanan. Puisi, cerpen, novel yang ditulis pengarang dan dibukukan.
- Apa perbedaan sastra lisan dengan sastra tulis?
- Perbedaan bentuk penyampaian. Sastra lisan berupa penuturan dari mulut ke mulut dan isinya dapat diketahui melalui tuturan. Sedangkan sastra tulis berupa tulisan yang dapat dilihat secara kasat mata bentuk isinya.
- Perbedaan versi cerita. Sastra lisan memiliki banyak versi cerita sesuai siapa yang menuturkannya, sedangkan sastra tulis hanya memiliki satu versi tunggal. Ketika karya sastra tulis ditunjukkan kepada orang lain akan mengetahui langsung bentuk, format, dan cerita yang sama.
- Sastra lisan sulit untuk diketahui siapa penutur aslinya atau asal usul pengarang pertamanya, karena berupa tuturan yang sewaktu-waktu pada proses penuturan mudah terjadi pergeseran nama atau mudah dihasut. Sedangkan sastra tulis mudah diketahui siapa penulis atau asal usul pengarang aslinya, karena nama pengarang dapat dibuktikan secara kasat mata pada media yang digunakan menulis.
- Apa relasi sastra lisan dengan sastra tulis?
Antara sastra lisan
dengan sastra tulis memiliki hubungan timbal balik selayaknya sisi
mata uang yang saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan. Sastra
lisan merupakan cikal bakal adanya sastra tulis. Sebagaimana menurut
A. Theew (1983), bahwa dari segi sejarah maupun tipologi adalah tidak
baik jika dilakukan pemisahan antara sastra lisan dan sastra tulis.
Keduanya harus dipandang sebagai kesatuan dan keseluruhan sehingga
tidak boleh lebih mengutamakan satu dari pada yang lain. Sebaliknya,
dua jenis karya sastra ini seyogyanya saling mendukung dan melengkapi
untuk lebih memperkaya khazanah kesusastraan bangsa.
Daftar Bacaan:
- Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2004. Jakarta: Balai Pustaka.
- Nisya, Hairun. 2013. Pengertian Sastra Lisan. (Blog: http://hairun-nisya.blogspot.com/). Diakses pada tanggal 21 September 2013.
- Salam, Syafar. 2011. Perbedaan Sastra Lisan dan Sastra Tulis. (Blog: http://syafar89.wordpress.com/2011/04/18/perbedaan-sastra-lisan-dan-sastra-tulis/). Diakses pada tanggal 21 September 2013.
- Theew. 1983. ........................................
- Udin, Syamsudin. 1996. Rebab Pesisir Selatan Malin Kundang. Jakarta: Yayasan Obor.
makasi yaa buat info and +tembangnya,,
BalasHapusmakasi yaa buat info and +tembangnya...
BalasHapuskalau blog anda di protect dari klik kanan.. maka pengunjung cenderung akan meninggalkan situs anda...
BalasHapusinjeh sami2....
BalasHapusGan, cerbung sama cerpen termasuk dalam sastra tulisan tidak?
BalasHapusAsw ndak bisa dicopas pelit <(")
BalasHapusmau buat tugas padahal