BIOGRAFI
Prof.
Dr. Sutarto, M.A. atau yang terkenal dengan nama Ayu Sutarto lahir
pada tanggal 21 September 1949 di Pacitan. Ia menikah dengan Suprapti
dan dikarunia empat orang anak. Yang pertama bernama Rah Pandanwangi,
Rah Lintang Sekarlangit, Ken Shakuntala Janur Rahita, dan anak yang
terakhir bernama Ken Melati Mundingsari. Ayu Sutarto bersama
keluarganya tinggal di rumah sederhana, namun kaya akan bungga di
sekelilingnya, tepatnya beralamat di Jln. Sumatra VI no. 35,
Sumbersari, Jember, Jawa Timur.
Riwayat
pendidikan Ayu Sutarto, lulus dari SDN Purwosari 1, Kebunagung,
Pacitan, pada tahun 1963. Dilanjutkan ke SLTPN 1 Pacitan, lulus pada
tahun 1966, dan melanjutkan ke SMAN 1 Pacitan, lulus pada tahun 1969.
Ayu Sutarto melanjutkan kejenjang lebih tinggi yaitu menyelesaikan
sarjana mudanya (B.A.) di Fakultas Sastra dan Kebudayaan jurusan
Sastra Inggris UGM lulus pada tahun 1972. Tahun 1975 ia diangkat
menjadi asisten dosen di jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra Unej.
Gelar kesarjanaannya (Drs.) ia peroleh setelah menyelesaikan studinya
di Unej pada tahun 1979. Kemudian ia melanjutkan program
pascasarjananya (M.A.) dengan memilih kajian wilayah Amerika di UI
dengan predikat mahasiswa lulusan tercepat pada tahun 1986. Ayu
Sutarto memperoleh beasiswa ILDEP pada tahun 1993 untuk studi dan
melakukan riset di Universitas Leiden Netherland. Di negera Belanda
itu, ia selain studi juga menjadi seorang pengajar Bahasa Jawa kepada
orang-orang Suriname yang bermukim di Rotterdam melalui perkumpulan
Sido Moeljo, di daerah Stiching Setasan, Rotterdam, Netherland. Tepat
pada tahun 1997, Ayu Sutarto menyelesaikan program doktornya (Dr.) di
UI dalam bidang kajian sastra lisan (folklor lisan) dengan predikat
cumlaude.
Penghargaan
yang diperoleh Ayu Sutarto, di tahun 1997 hasil penelitiannya tentang
orang Tengger meraih juara pertama dalam pemilihan naskah bidang
humaniora yang diselenggarakan oleh PT Balai Pustaka Jakarta. Selain
itu Ayu Sutarto pernah memperoleh penghargaan Satya Lencana Karya
Satya 20 Tahun pada tahun 1999, Anugerah Seni dari Gubernur Jawa
Timur (2004), Dosen Berprestasi Peringkat Pertama Universitas Jember
(2004), Dosen Berprestasi Tingkat Nasional (2004), dan Award PWI
Cabang Jember (2007).
Ayu
Sutarto menekuni dunia tulis menulis sejak berada di bangku SLTP.
Hasil tulisannya diantaranya, puisi, cerpen dan artikel-artikel
tentang kebudayaan. Ia juga pernah menjadi seorang redaktur budaya
mingguan Eksponen Yogyakarta (1972-1975), dan beberapa cerpennya juga
dimuat di beberapa media cetak yang ada di kota Yogyakarta. Di tahun
itu pula, novel perdananya yang berjudul Sejuta Duka dalam Sejuta
Rindu dipublikasikan oleh mingguan Eksponen Yogyakarta secara
bersambung. Karena kesibukan, di penghujung tahun 1997 Ayu Sutarto
berhenti menulis fiksi. Hingga di tahun 2000 ia mulai menulis fiksi
kembali, atas motivasi dari Prof. Budi Darma. Tidak
tanggung-tanggung, Ayu Sutarto langsung dapat menghasilkan novel
trilogi. Bagian pertama berjudul Dua
Hati Menuju Matahari,
bagian kedua Mengejar
Matahari Pagi,
dan yang terakhir berjudul Matahariku
Mutiaraku.
Ketiga novel tersebut pada tahun 2001-2002 dimuat secara bersambung
di harian Surya Surabaya.
Karya-karya
Ayu Sutarto diterbitkan oleh berbagai media masa, penerbit, dan
beberapa lembaga. Di antaranya penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, Badan Penerbit Buku Unej, FSUI Jakarta, Balai Pustaka, ASEAN
COCI, Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Kompyawisda Jatim,
beserta penerbit independen lainnya.
Selain
bekerja sebagai dosen Sastra Inggris di Fakultas Sastra Unej, ia juga
aktif diberbagai kegiatan organisasi profesi dan LSM. Di antaranya,
ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia komisariat Jember,
ketua Kelompok Budaya dan Wisata Daerah Jawa Timur, ketua Yayasan
Untukmu Si Kecil (organisasi yang bertujuan memberdayakan akar
rumput), anggota Asosiasi Studi Amerika (ASA) di Indonesia, anggota
Asosiasi Tradisi Lisan Indonesia, anggota Keluarga Alumni UGM
(KAGAMA), anggota Ikatan Alumni Mahasiswa Unej, anggota Ikatan
Lulusan UI (ILUNI), anggota Masyarakat Persaskahan Nusantara
(MANNASA), anggota Kelompok Kerja Publikasi Festival Tradisional
Negara ASEAN.
Ayu
Sutarto juga sering menjadi pembicara (narasumber) di berbagai
seminar baik di tingkat nasional ataupun internasional. Adapun
tugas-tugas Ayu Sutarto mewakili negara Indonesia adalah sebagai
berikut, (1) delegasi Indonesia dalam Sidang ASEAN: COCI on
Publication on ASEAN Traditional Festivals, di Hanoi, Vietnam (1998
dan 2000), (2) delegasi Indonesia dalam Sidang ASEAN: COCI Experts
Meeting on Perspective in Southeast Asian Humanities, di Manila,
Philipina (2001), (3) delegasi Indonesia dalam Sidang MASTERA dan
Seminar Antarbangsa Kesusastraan Asia dalam Preparatory Meeting The
ASEAN Cultural Heritage Documentaries (Phase III) Water: A Unifying
Force in ASEAN, di Manila, Philipina (2007), (4) delegasi Indonesia
dalam Sidang Ke-13 dan Seminar Majelis Sastra Asia Tenggara (MASTERA)
di Jakarta (2008), (5) delegasi Indonesia dalam The Third ASEM
Culture Ministers Meeting di Kuala Lumpur, Malaysia (2008), (6)
delegasi Indonesia dalam Sidang Ke-14 di Brunai Darussalam (2008),
(7) delegasi Indonesia dalam Humour in ASEAN International Conference
di Thailand (2010), dan (8) delegasi Indonesia dalam Seminar,
Bengkel, dan Festival Pantun MASTERA di Brunei Darussalam (2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar