Kamis, 19 Januari 2012

ANALISIS WACANA DALAM JUAL BELI DI TOKO BAGUS ONLINE DITINJAU DARI ASPEK DIKSI DAN KESANTUNAN


BAB 1. PENDAHULUAN


1.1     Latar Belakang
Banyak cara yang dapat dilakukan dalam penelitian suatu masalah sosial, dan analisis wacana adalah salah satu metode yang dapat dilakukan. Analisis wacana adalah alternatif terhadap kebuntuan-kebuntuan dalam analisis media yang selama ini lebih didominasi oleh analisis isi konvensional dengan paradigma positif atau konstruktivisnya. Analisis Wacana akan memungkinkan untuk memperlihatkan motivasi yang tersembunyi di belakang sebuah teks atau di belakang pilihan metode penelitian tertentu untuk menafsirkan teks.
Fokus dari analisis wacana adalah setiap bentuk tertulis atau bahasa lisan, seperti percakapan atau artikel koran. Topik utama yang menjadi pokok dalam analisis wacana adalah struktur sosial yang mendasarinya, yang dapat diasumsikan atau dimainkan dalam percakapan atau teks. Ini menyangkut alat dan strategi yang dipakai orang ketika terlibat dalam komunikasi, seperti memperlambat suatu pidato untuk penekanan, penggunaan metafora, pilihan kata-kata tertentu untuk menampilkan mempengaruhi, dan sebagainya. Suatu wacana dituntut memiiki keutuhan struktur. Keutuhan itu sendiri dibangun oleh komponen-komponen yang terjalin di dalam sutau organisasi kewacanaan (Mulyana, 2005: 25). Keutuhan tulisan ini dapat mencakup kohesi, koherensi dan unsur-unsur gramatikal yang ada di dalam tulisan yang ada di dalam “pos pembaca”.
Analisis wacana mengarah pada konteks kewacanaan sosial, lingkungan, ekonomi dan politik. Hal ini berhubungan dengan suatu komunitas yang dinamai masyarakat pengguna wacana di dalam interaksinya. Diharapkan pengguna wacan memperhatikan struktur kewacanaan yang efektif dan komunikatif. Dengan kata lain, melalui pilihan kata yang tepat diharapkan tujuan wacana disampaikan dapat memberi pembelajaran yang positif pada berbagai kalangan masyarakat untuk malu melakukan sesuatu perbuatan, pekerjaan, kebiasaan, dan tingkah laku yang kurang baik. Melalui sindiran, ejekan yang bersifat sarkasme dan sinisme mampu mengungkapkan kondisi sosial, budaya, politik, dan lain-lain. Melalui makalah ini penyusun akan melakukan sebuah analisis wacana yang diberi judul “Analisis Wacana Jual Beli Pada Toko Bagus On Line Ditinjau dari Aspek Diksi dan Kesantunan”.

1.2     Rumusan Masalah
1)   Bagaimana penggunaan diksi penjual dan pembeli pada Toko Bagus On Line?
2)   Bagaimana tindak kesantunan antara penjual dan pembeli pada Toko Bagus On Line?

1.3     Pendekatan Kajian
a)   Definisi Teori
Dardjowidjojo dalam Mulyana (2005:1) menerangkan bahwa kajian wacana berkaitan dengan pemahaman tentang tindakan manusia yang dilakukan dengan bahasa (verbal) dan bukan bahasa (nonverbal). Hal ini menunjukkan, bahwa untuk memahami wacana dengan baik dan tepat, diperlukan bekal pengetahuan kebahasaan, dan bukan kebahasaan (umum).
Sebagai objek kajian dan penelitian kebahasaan, wacana dapat diteliti dari berbagai segi. Analisis wacana mengkaji wacana baik dari segi internal maupun eksternalnya. Dari segi internal, wacana dikaji dari jenis, struktur, dan hubungan bagian-bagian wacana; sedangkan dari segi eksternal, wacana dikaji dari segi keterkaitan wacana itu dengan pembicara, hal yang dibicarakan dan mitra bicara.
Wacana merupakan satuan bahasa berdasarkan kata yang digunakan untuk berkomunikasi dalam konteks sosial. Satuan bahasa itu merupakan deretan kata atau ujaran. Wacana dapat berbentuk lisan atau tulis dan dapat bersifat transaksional atau interaksional. Dalam peristiwa komunikasi secara lisan, dapat dilihat bahwa wacana sebagai proses komunikasi antara penyapa dan pesapa, sedangkan dalam komunikasi secara tulis, wacana dapat dlihat sebagai hasil dari pengungkapan idea/gagasan penyapa. Disiplin ilmu yang mempelajari wacana disebut dengan analisis wacana. Analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti atau menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk tulis maupun lisan.

b)   Sasaran Penelitian
Tokobagus.com merupakan salah satu situs jual-beli online gratisan yang  terbesar di Indonesia yang lahir pada tahun 2005 di Bali. Hingga saat ini, situs jual beli itu tercatat memiliki 600 ribu member aktif serta memiliki ratusan subkategori iklan, mulai dari otomotif, properti sampai yang paling banyak di kunjungi, yaitu produk fashion.
Tokobagus.com merupakan situs pemasangan iklan terbesar, karena setiap hari  diakses oleh lebih dari 150 ribu pengunjung perorangan maupun perusahaan. Mereka bertujuan membeli aneka produk dan jasa dengan cara yang mudah, cepat serta aman.
Alasan peneliti memilih tokobagus untuk dijadikan objek penelitian karena tokobagus merupakan salah satu situs jual-beli online yang diminati masyarakat untuk melakukan transaksi jual-beli secara online. Mengapa tokobagus digemari oleh masyarakat karena mereka memilih situs jual beli berdasarkan minat dan kepercayaan serta kelengkapan layanan yang ditawarkan. Kami selaku pengelola Tokobagus merasa bangga atas kepercayaan masyarakat yang telah  memilih Tokobagus. Hal ini menjadi motivasi terbesar kami untuk terus mengembangkan situs Tokobagus menjadi situs yang lebih baik lagi dalam berbagai hal


BAB 2. KONTEKS KEWACANAAN


Wacana merupakan satuan bahasa terlengkap yang direalisasikan dalam bentuk karangan atau laporan utuh, seperti: novel, buku, artikel, pidato, atau khotbah (KBBI: 2007:1265). Konteks adalah bagian suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna (KBBI: 2007:591). Oleh karena itu, wacana merupakan wujud atau bentuk bahasa yang bersifat komunikatif, interpretatif, dan kontekstual. Artinya, pemakaian bahasa selalu mengandaikan terjadi secara dialogis, perlu adanya kemampuan menginterpretasikan dan memahami konteks terjadinya wacana.
Konteks mengacu pada interaksi antara pengetahuan kebahasaan dan dasar pengetahuan tentang dunia yang dimiliki oleh pendengar atau pembaca. Dalam kehidupan sehari-hari, sering terjadi perbedaan pemahaman antara penutur dan pendengar maupun penulis dan pembaca. Hal itu terjadi karena apa yang disampaikan oleh penutur sering memiliki maksud yang lebih dari sekedar makna kata-kata itu sendiri. Hal itu terlihat dalam percakapan berikut ini.
(Latar               : Di dalam ruang tertutup tak ber-AC)
Tamu                : Di sini panas juga ya?
Tuan Rumah     : Oh iya, pak, memang biasanya seperti ini kalau siang hari.

Jawaban tuan rumah menunjukan bahwa tuan rumah tidak memahami maksud pertanyaan tamu. Dalam hal ini, Pendekatan konteks terhadap wacana diperlukan dalam proses menganalisis wacana secara utuh.
Terikat pada konteks mendapat penekanan untuk membedakan wacana sebagai pemakaian bahasa dalam komunikasi dengan pemakaian bahasa bukan untuk tujuan komunikasi. Contohnya kalimat Hematlah air! akan membangun sebuah wacana apabila digunakan dengan konteks yang tepat. Konteks tertentu itu berkenaan dengan pengguna (Penulis), pembaca, tempat, dan waktu. Wacana yang padu terbangun apabila kalimat tersebut dituliskan oleh seorang pemilik rumah di selembar kertas, misalnya yang kemudian digantungkan atau direkatkan di dekat keran air di kamar mandi atau tempat cuci tangan. Tidak hanya itu, lembaran kertas bertuliskan kalimat tersebut harus diperlihatkan setiap hari di tempat tersebut agar terbaca oleh pengguna air. Dalam analisis ini menggunakan konteks sosial, yang berarti yaitu relasi sosial yang melengkapi hubungan antarpelaku atau partisipan dalam suatu percakapan.


BAB 3. PEMBAHASAN

3.1 Diksi
Pengertian diksi merujuk pada pemilihan kata dan gaya ekspresi oleh penulis atau pembicara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diksi berarti "pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan)”.
Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan melakukan transaksi jual beli. Setiap kata memiliki makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam benak seseorang. Bahkan makna kata bisa saja “diubah” saat digunakan dalam kalimat yang berbeda. Hal ini mengisyaratkan bahwa makna kata yang sebenarnya akan diketahui saat digunakan dalam kalimat. Lebih dari itu, bisa saja menimbulkan dampak atau reaksi yang berbeda jika digunakan dalam kalimat yang berbeda. Berdasarkan hal itu dapat dikatakan bahwa diksi memegang tema penting sebagai alat untuk mengungkapkan gagasan dengan mengharapkan efek agar sesuai baik pengguna selaku penjual ataupun penawar di dalam proses jual beli.
Berikut penggunaan diksi yang digunakan oleh pejual dan pembeli pada proses transaksi jual beli di Toko Bagus Online.
Produk:
Burung Cucak Ijo Bahan, Burung Sehat Tidak Ada Cacat
call/sms 081330300843.
Ø Penawar 1: Tezam77  - 18/11/2011
Jenis kelaminnya apa gan? Bisikin harganya dong (super nett)....!!!
Ø Penawar 2: Kupink321  - 18/11/2011
Piro mas hrg satuan/partai c'ijo bhn e? Ktp ijo nya dr mna? Klo sy liat pict nya kya lampung yo. Perjelas yo mas!!

Hasil analisis dari produk jual beli Burung terhadap penggunaan pilihan kata yang digunakan oleh penjual ketika menwarkan produknya terlihat begitu singkat dan komunikatif (mudah dipahami). Penjual hanya memaparkan nama produk yang dijual yakni Burung Cucak Ijo, kemudian diikuti sedikit uraian kondisi produk yang dijual. Disitu penjual tidak melakukan spekulasi yang baik ketika menawarkan sebuah produk, hal ini menyebabkan ketidakefisensi proses penjualan. Hal ini bisa berdampak pada pembeli atau penawar, yang merasa kebingungan melihat kondisi produk yang diperdagangkan. Dan kebingungan ini menimbulkan wacana yang tidak efektif berdasarkan sifat dari sifat wacana yang berupa rangkaian kata atau ujaran dan juga harus mempertimbangkan prinsip-prinsip tertentu, prinsip keutuhan (unity) dan kepaduan (coherent). Jika mengamati objek di bawah ini:
Burung Cucak Ijo Bahan, Burung Sehat Tidak Ada Cacat call/sms 081330300843.
Wacana dikatakan utuh apabila kata-kata dalam wacana itu mendukung satu topik yang sedang dibicarakan, sedangkan wacana dikatakan padu apabila kata-katanya disusun secara teratur dan sistematik sehingga menunjukkan kebernasa idea yang diungkapkan.
Sedangkan penawar yang menyampaiakan komentarnya terhadap produk yang diperdagangkan menggunkan diksi ragam santai atau tidak formal. Seperti terlihat pada komentar berikut: Jenis kelaminnya apa gan? Bisikin harganya dong (super nett)....!!! Penawar memanggil penjual dengan sebutan “Gan”. Hal ini menunjukkan kebiasaan seseorang ketika berada di suatu lingkungan komunitas sosial memanggil rekannya dengan sebutan itu untuk menunjukkan bahwa rekan yang dipanggilnya lebih dihargai.

3.2 Kesantuan           
Kesantunan adalah tata cara, adat, atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat. Kesantunan merupakan aturan perilaku yang ditetapkan dan disepakati bersama oleh suatu masyarakat tertentu, sehingga kesantunan sekaligus menjadi prasyarat yang disepakati oleh perilaku sosial.
Perilaku kesantunan dapat memperlihatkan sikap yang mengandung nilai sopan santun atau etika dalam pergaulan sehari. Ketika orang dikatakan santun, maka dalam diri seseorang itu tergambar nilai sopan santun atau nilai etika yang berlaku secara baik di masyarakat tempat seseorang itu mengambil bagian sebagai anggotanya. Seperti halnya terjadi pada komunitas transaksi jual beli di Toko Bagus Online. Dimana antara penjual dengan pembeli/penawar adanya perilaku kesantunan di antara kedua belah pihak. Berikut data yang mendukung.
Produk 1:
Trims sblmnya ud mmpir d lapak ane..
Jual blue diamond iggy, uk -+50-55cm, stock ad 4ekor, makan rakus, mulus.
harga 400rb blm termasuk ongkir, ambil 4ek hrga ok...
minat  ???
hub: 085235928118
pin: 26EABF4B
buruan sebelum kehabisan gan...
siapa cepat dia dapat...!!!!
thnk's
" Catur ChoppaRept  "

Berdasarkan penyampaian penjualan produk Blue Diamond Iggy di atas, dilihat dari sisi kesantunan penjual terlihat begitu santun walaupun peyampaian kalimatnya terlalu kompleks dan tidak menggunakan tata cara penulisan yang baik. Sedangkan sisi kesantunan terlihat dari awal, Trims sblmnya ud mmpir d lapak ane.. pada kalimat pembuka disitu penjual sebelumnya menyampaikan terimakasih kepada pembeli yang sudah mampir ke ruang dagang penjual atau kepada pembeli yang akan mencoba menawar dagangan.
Hal ini sudah menjadi hal biasa terjadi di dunia perdagangan. Antara penjual dan pembeli harus memiliki hubungan yang signifikan. Karena sikap dan toleransi merupakan hal utama yang harus dikendalikan oleh penjual ataupun pembeli, sehinggan nantinya menghasilkan kesepakatan sesuai keuntungan yang dicari. 
Begitu pula dengan penjualan produk yang kedua ini, antara penjual dan pembeli melakukan transaksi dengan komunikatif. Berikut datanya.
Produk 2:
SEPASANG LOVE BIR
- warna ijo kepala item
- sehat tidak ada cacat
- sudah 1 kali produksi 3 telor netas 2
- skrng lagi persiapan gendong telor ke 2
call/sms 081330300843
Ø Penawar 1: Pay  - 19/11/2011
saya antri di posisi 1.550.000
Ø Penawar 2: Tezam77  - 18/11/2011
Antri d posisi 1,5 gan

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan terjadinya kesantunan pada penjualan produk yang kedua ini tidak sefleksibel pada penjualan produk pertama. Pada intinya penjual tidak melakukan basa-basi terlebih dahulu layaknya orang yang menawarkan produk, akan tetapi penjual langsung menawarkan produk yang akan dijual. Tidak ada salam pembuka, ucapan terimakasih ataupun sapaan kepada calon pembeli/penawar.
 Dari kedua objek di atas dalam paradigma wacana menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna yang disampaikan anatara penjual dan pembeli. Bahasa tidak difahami sebagai medium neutral yang terletak di luar diri pembicara, sehingga ragam kesantunan tidaklah begitu dipahami di antara kedua belah pihak. Seharusnya kalimat yang disampaikan dipahami sebagai representasi yang berperanan dalam membentuk objek yang akan diutarakan.


BAB 5. KESIMPULAN


Berdasarkan analsis di atas, dapat disimpulkan bahwa pembahasan makalah ini pada intinya;
a)    Bentuk pilihan kata (diksi) pada transaksi jual beli di Toko Bagus On Line dari produk jual beli Burung, penggunaan pilihan kata yang digunakan oleh penjual ketika menwarkan produknya terlihat begitu singkat dan komunikatif (mudah dipahami). Penjual menggunakan ragam santai, begitu pula pembeli. Dan adanya penggunaan kalimat yang tidak efisien serta penggunaan tata cara penulisan yang disingkat-singkat.
b)   Pada pokok bahasan kesantunan untuk penjualan produk Blue Diamond Iggy pada Toko Bagus On Line, dilihat dari sisi kesantunan penjual terlihat begitu santun di dalam memaparkan produk yang akan dijualnya walaupun peyampaian kalimatnya terlalu kompleks dan tidak menggunakan tata cara penulisan yang baik. Hal ini menghasilkan paradigma wacana kompleks yang menekankan pada konstelasi kekuatan yang terjadi pada proses produksi dan reproduksi makna yang disampaikan anatara penjual dan pembeli.


DAFTAR BACAAN


Abdul Rani, Bustanul Arifin, Martutik. 2006. Analisis Wacana Sebuah Kajian Bahasa dalam Pemakaian. Malang: Bayumedia Publishing.

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKIS.

Hasan Alwi. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 4. Jakarta: Balai Pustaka.

Sumarlam. 2009. Teori dan Praktik Analisis Wacana. Surakarta: Pustaka Karya.

http://andriew.blogspot.com/ Penelitian Pendidikan Bahasa Sastra , Kajian Telaah Sastra Puisi Drama Novel Cerpen Budaya, Strukturalisme, Sosiolinguistik, Wacana, Kemampuan Keterampilan Berbicara Menulis Membaca. (diakses pada tanggal 28 Desember 2011).

http://analisis-wacana.livejournal.com/ Definisi analisis wacana. (diakses pada tanggal 28 Desember 2011).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar