Oleh,
MOH. BADRUS SOLICHIN
NIM. 080210402002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
DESEMBER 2011
SOAL DAN JAWABAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pembinaan bahasa Indonesia secara tersurat, tersirat, dan tersorot? Mengapa demikian?
Jawab:
Ø Pembinaan bahasa Indonesia secara tersurat merupakan suatu proses atau pengembangan yang mencakup urutan-urutan pengertian, diawali dengan mendirikan, membutuhkan, memelihara pertumbuhan tersebut yang disertai usaha-usaha perbaikan, menyempurnakan dan mengembangkannya.
Ø Pembinaan bahasa Indonesia secara tersirat merupakan suatu usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Ø Pembinaan bahasa Indonesia secara tersorot merupakan suatu proses, hasil atau pertanyaan menjadi lebih baik, dalam hal ini mewujudkan adanya perubahan, kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, evaluasi atau berbagai kemungkinan atas sesuatu.
Ø Mengapa demikian?
Karena pembinaan bahasa adalah suatu proses atau tindakan yang secara efisien, efektif dan bertahap dengan tujuan untuk mewujudkan perubahan dan menyempurnakan bahasa Indonesia agar lebih baik. Selain itu, proses pembinaan bahasa Indonesia merupakan usaha sadar, terencana, dan sistematis terhadap pemakai bahasa Indonesia agar dapat memiliki penguasaan yang memadai terhadap penggunaan bahasa Indonesia.
2. Baca karya ilmiah/skripsi tentang bahasa Indonesia!
|
a) Resumlah khusus BAB I!
Jawab:
Kemampuan berbahasa berhubungan erat dalam usaha seseorang memperoleh kemampuan berbahasa yang baik. Berbagai usaha dilakukan untuk membina dan mengembangkan bahasa agar benar-benar memenuhi fungsinya.
Menulis merupakan kegiatan mengekspresikan informasi yang diterima dari proses menyimak dan membaca. Jadi, semakin banyak seseorang menyimak atau membaca semakin banyak pula informasi yang diterimanya untuk diekspresikan secara tertulis. Tujuan pembelajaran menulis belum dicapai secara maksimal oleh siswa. Salah satu penyebab terhadap tidak tercapainya tujuan pembelajaran menulis yaitu rendahnya tingkat penguasaan kosa kata sebagai akibat rendahnya minat baca.
Tes kemampuan menulis dapat divariasikan dalam berbagai bentuk tulisan. Tekniknya dapat disajikan data verbal, gambar, tabel, teks, peta, bagan. Penggunaan teks wawancara sebagai alat bantu dalam mengembangkan karangan narasi akan membantu siswa untuk menceritakan kembali sesuatu peristiwa atau kejadian secara kronologis. Kegiatan seperti ini menyuburkan kesempatan kreatif bagi siswa dalam menampilkan gagasan dan keahlian memilih kata serta merangkainya menjadi kalimat. Dalam penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menulis, terutama mengembangkan karangan narasi berdasarkan teks wawancara.
b) Ikhtisarkan pokok pikiran yang terdapat dalam BAB tersebut!
Jawab:
Menulis merupakan keterampilan berbahasa produktif yang dapat divariasikan ke dalam berbagai bentuk. Tekniknya disajikan data verbal, gambar, tabel, teks, peta, bangan. Dari data-data tersebut, siswa diminta untuk menulis sebuah karangan. Dengan melakukan kegiatan seperti ini, siswa terlatih untuk mengembangkan logika, daya imajinasi, dan kemampuan menggunakan bahasa yang benar. Di dalam mengembangkan karangan narasi berdasarkan teks wawancara menyangkut aspek substansi dan aspek kebahasaan ketika siswa menghasilkan tulisan.
c) Analisislah dari sudut pandang pembinaan bahasa Indonesia!
Jawab:
Skripsi yang berjudul “Kemampuan Mengembangkan Karangan Narasi Berdasarkan Teks Wawancara Oleh Siswa Kelas I SMPN 1 Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya”, dari hasil analisis berdasarkan pembinaan Bahasa Indonesia diperoleh bahwa penelitian tersebut sudah mewakili usaha, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif untuk memperoleh hasil yg lebih baik kepada siswa di dalam penguasaan materi pembelajaran bahasa Indonesia. Ketercapaian ini juga sesuai tujuan yang dicapai dalam penelitian yaitu, mendeskripsikan kemampuan menulis serta kemampuan mengembangkan karangan narasi berdasarkan teks wawancara siswa kelas I SMPN 1 Kecamatan Seunagan Kabupaten Nagan Raya. Dapat disimpulkan bahwa penelitian tersebut selaras dengan upaya utama dalam pembinaan bahasa Indonesia yang mewajibkan penuturnya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan.
3. Baca buku sejarah perkembangan bahasa Indonesia!
|
a) Ikhtisarkan pokok pikiran yang terdapat dalam sejarah perkembangan bahasa Indonesia tersebut!
Jawab:
Bahasa Indonesia adalah salah satu kebanggaan bangsa, sebab-sebabnya sangat jelas, tanpa bahasa nasional itu, kemerdekaan tidak akan tercapai dan persatuan bangsa tidak akan tergalang. Namun, tampaknya kebanggaan itu tidak di sertai sikap kritik untuk menelaah bagaimana hal itu dapat terjadi dan apa yang dapat kita petik sebagai pengalaman kemajuan bangsa pada masa-masa yang akan datang. Dengan kata lain, kajian tentang sejarah bangsa Indonesia masi kurang atau tidak sungguh-sungguh diminati orang,maka dengan makalah ini akan mengarang tentang sejarah bahasa Indonesia tersebut, yang mulai di gunakan pertamakali pada sumpah pemuda tanggal 28 oktober 1928.
Alasan bahasa melayu Indonesia dipilih menjadi bahasa nasional bagi negara Indonesia yang merupakan suatu hal yang menggembirakan dibandingkan dengan bahasa lain yang dapat dicalonkan menjadi bahasa nasional, yaitu bahasa jawa (yang menjadi bahasa ibu bagisekitar setengah penduduk Indonesia). Faktor yang paling utama adalah bahwa bahasa melayu mempunyai sejara yang panjang sebagai ligua France. Dari sumber-sumber China kuno dan kemudian juga dari sumber Persia dan Arab, kita ketahui bahwa kerajaan Sriwijaya di sumatera Timur paling tidak sejak abad ke -7 merupakan pusat internasional pembelajaran agama Budha serta sebuah negara yang maju yang perdagangannya didasarkan pada perdagangan antara Cina, India dan pulau-pulau di Asia Tenggara.
Bahasa melayu mulai dipakai dikawasan Asia Tenggara sejak Abad ke-7. bukti-bukti yang menyatakan itu adalah dengan ditemukannya prasasti di kedukan bukit karangka tahun 683 M (palembang), talang tuwo berangka tahun 684 M (palembang), kota kapur berangka tahun 686 M (bukit barat), Karang Birahi berangka tahun 688 M (Jambi) prasasti-prasasti itu bertuliskan huruf pranagari berbahasa melayu kuno. Bahasa melayu kuno itu hanya dipakai pada zaman sriwijaya saja karena di jawa tengah (Banda Suli) juga ditemuka prasasti berangka tahun 832 M dan dibogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa melayu kuno.
b) Analisislah dari sudut pandang psikologi perkembangan bahasa. Jelaskan!
Jawab:
Psikologi bahasa merupakan ilmu yang menguraikan proses‑proses psikologis yang terjadi apabila seseorang menghasilkan kalimat dan memahami kalimat yang didengarnya waktu berkomunikasi dan bagaimana kemampuan berbahasa itu diperoleh manusia (Simanjuntak, 1987: 1). Pengertian di atas menjadi dasar dalam hal mengkaji studi psikologi perkembangan bahasa yang telah berhasil mencerahkan hubungan bahasa dengan proses mental pada saat proses resepsi dan produksi bahasa terjadi. Proses resepsi meliputi aktivitas menyimak dan membaca; sedangkan proses produksi meliputi aktivitas berbicara dan menulis. Keempat aktivitas tersebut sering disebut empat keterampilan berbahasa. Manfaat berbagai temuan studi Psikolinguistik terhadap pembelajaran keempat aktivitas tersebut dikemukakan pada kegiatan pemerolehan bahasa. Sangat jelas bahwa perkembangan bahasa secara dinamis akan mengalami ketercapaian tujuan dan fungsi, terjadi ketika pengguna bahasa menggunakan struktur bahasa secara baik dan benar. Dan proses ini dilandasi oleh kemampuan manusia untuk berbicara dan memahami bahasa.
c) Atas dasar uraian tersebut, rumuskan konsep tentang “komunitas pengguna bahasa Indonesia”. Apakah di masyarakat Indonesia komunitas tersebut sudah terbentuk? Mengapa demikian?
Jawab:
Adanya komunitas bahasa di Indonesia sudahlah tidak menjadi hal baru bagi kalangan pengguna bahasa Indonesia. Komunitas-komunitas bahasa Indonesia ini terbentuk atas kepedulian mereka terhadap perkembangan dan pelestarian bahasa Indonesia.
Komunitas ini biasanya dibentuk untuk menampung segala pendapat, ulasan, kritikan, masukan, saran, dan catatan tentang penggunaan bahasa Indonesia sebagai perwujudan rasa cinta pengguna bahasa Indonesia.
Selain itu adanya sebuah komunitas pengguna bahasa yang satu dengan yang lain akan mudah berkomunikasi dan menjalin persaudaraan dan hal ini sudah tidak dapat dipungkiri, karena lambat laun penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat memprihatinkan. Permasalahanpun bisa terjadi kapanpun, pemakai bahasa Indonesia yang penggunaan bahasa Indonesianya tidak sesuai dengan kaidah BI. Inikah indikasi bahwa BI mulai luntur di mata penuturnya? Sehingga sebagai bangsa yang mengakui bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, sudah selayaknya pengguna mulai mulai berubah dan memperbaiki kesalahan yang sudah ada.
4. Jelaskan peranan bahasa Indonesia dan guru bahasa Indonesia di sekolah pada pendidikan IPTEK, Kesenian, dan Agama!
Jawab:
Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada para siswa di sekolah. Karena kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, sehingga harus dikenalkan kepada penggunanya sedini mungkin. Tak heran apabila mata pelajaran ini kemudian diberikan sejak masih di bangku SD hingga lulus SMA. Dari situ diharapkan siswa mampu menguasai, memahami dan dapat mengimplementasikan keterampilan berbahasa. Seperti membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Ketercapaian keterampilan berbahasa ini diharapkan sebagai alat penopang siswa di dalam mempelajari pendidikan IPTEK, Kesenian, dan Agama.
Peran dari guru Bahasa Indonesia juga harus memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran bahasa yang langsung berhubungan dengan aspek pembelajaran menulis, kosakata, berbicara, membaca, dan kebahasaan. Guru juga harus selalu melakukan refleksi agar tujuan pembelajaran berbahasa Indonesia dapat tercapai.
Selain itu, siswa dan guru memerlukan bahan bacaan yang mendukung pengembangan minat baca, menulis dan apreasi sastra. Untuk itu, diperlukan buku-buku bacaan dan majalah sastra (Horison) yang berjalin dengan pengayaan bahan pengajaran Bahasa Indonesia. Kurangnya buku-buku pegangan bagi guru, terutama karya-karya sastra mutakhir (terbaru) dan buku acuan yang representatif merupakan kendala tersendiri bagi para guru. Koleksi buku di perpustakaan yang tidak memadai juga merupakan salah satu hambatan bagi guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah perpustakaan sekolah hanya berisi buku paket yang membuat siswa malas mengembangkan minat baca dan wawasan mereka lebih jauh.
DAFTAR BACAAN
Abdul Hamid, Fuad. 1987. Proses Belajar Mengajar Bahasa. Jakarta: Depdikbud.
Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Husain, Abdul Razak. 1995. Inilah Bahasa Indonesia Baku : Solo. Aneka
Moeliono, Anton: 1985. Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia. Jakarta: Djambatan.
Simanjuntak, Mangantar. 1990. Psikolinguistik Perkembangan: Teori teori Pemerolehan Fonologi. Jakarta: Gaya Media Pratama.
thnk u :)
BalasHapus